pelaksanaan sidang isbat ini sebagai pedoman bagi masyarakat untuk kepastian pelaksaan ibadah puasa di bulan Ramadhan 2024.
Keputusan sidang isbat nantinya akan mengacu pada hasil pantauan atau rukyatul hilal yang dilakukan di 134 lokasi yang berada di seluruh Indonesia, dikutip dari laman resmi Kemenag.Sidang Isbat akan dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama melibatkan pemaparan posisi hilal awal Ramadan 2024 berdasarkan hasil hisab. Tahap ini akan terbuka untuk umum. Selanjutnya, sidang akan mempertimbangkan hasil rukyatulhilal atau konfirmasi lapangan dari 134 lokasi pemantauan. Tahap terakhir adalah penentuan awal Ramadhan 1445 H, yang dilakukan secara tertutup.
Hasil dari sidang Isbat akan diumumkan dalam konferensi pers melalui media sosial Kemenag dan di siarkan langsung televisi nasional.
Pemantauan hilal dilakukan di berbagai titik strategis di seluruh Indonesia, dari Sabang di ujung barat hingga Merauke di ujung timur. Lokasi pemantauan tersebar di setiap provinsi, kota, dan kabupaten, memastikan bahwa hasil pemantauan mencakup keberagaman geografis Indonesia.
Sidang Isbat ini bukan hanya sekadar penetapan awal puasa, tetapi juga merupakan simbol kebersamaan umat Islam dalam menjalankan ibadah puasa. Meskipun terdapat perbedaan dalam metode penentuan tanggal awal Ramadan antara Muhammadiyah dan lembaga resmi, namun semangat saling menghargai dan menghormati perbedaan tetap menjadi fokus utama dalam menjalankan ibadah puasa.
No comments:
Post a Comment