RABU WEKASAN HARI DI TURUNKANNYA 320.000 BALA

Tradisi Rabu Wekasan
Apa yang Seharusnya Kita Lakukan?
Rabu Wekasan atau dikenal dengan Rabu Pungkasan diyakini masyarakat sebagai hari diturunkannya banyak bala'. Kondisi ini terjadi pada setiap hari Rabu terakhir bulan Safar. Kepercayaan yang berkembang secara turun menurun di sebagian masyarakat.

 Allah menurunkan 320.000 bala' pada setiap tahunnya pada hari Rabu terakhir bulan Safar.

Biasanya, bentuk ritual yang dilakukan pada saat Rabu Wekasan adalah melakukan shalat khusus, berdo'a khusus,sedekah, silaturahmi, dan berbuat baik kepada sesama. Tak jarang bagi beberapa daerah, menjalan- kan ritual Rabu Wekasan dengan mandi dan minum air rendaman kertas khusus yang
bertuliskan aksara Arab. Usaha-usaha tersebut dilakukan guna mengharap
perlindungan dari Allah SWT dan diselamatkan dari segala bala dan bahaya.
Lalu bagaimana penjelasan selanjutnya?
Tradisi rabu wekasan bermula dari anjuran Syekh Ahmad bin Umar Ad-Dairobi dalam 


kitab Fathul MAlik Al-Majid Al-Mu-allaf Li Nafil 'Abid Wa Qam'i Kulli Jabbar 'Anid atau biasa disebut Mujarrobat Ad-Dairobi.
Akan tetapi,berdasarkan keputusan musyawarah NU Jawa Tengah tahun 1978
menegaskan bahwa shalat khusus Rabu Wekasan hukumnya haram, kecuali jika diniati shalat sunnah hajat untuk menolak petaka atau
diniati shalat sunnah mutlak. Allah SWT menjelaskan dalam Firman-Nya QS. An-Naml ayat 65, yang artinya:
'Katakanlah: Tidak ada seseorang pun dilangit dan dibumi yang mengetahui
perkara ghaib, kecuali allah, dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan.
Pada kenyataannya, tradisi Rabu Wekasan bukan bagian dari Syariat islam dan hukum mempercayai datangnya bala pada Rabu terakhir Bulan Safar itu diharamkan. Hal tersebut hanya berdasar pada ilham atau kasyaf yang dalam hal ini tidak dapat dijadikan sebagai hujah.
Akan tetapi, anjuran untuk mengerjakan sholat, berdoa, bersedekah, dan menghormati para wali pada Hari Rabu Wekasan merupakan perilaku positif jika pelaksanaannya tidak menyimpang dari ketentuan syariat Islam, baik dalam keyakinan maupun tata cara pelaksanaannya. Pada akhirnya, tidak ada satupun sumber yang menjelaskan dengan detail mengenai musibah yang terjadi pada Rabu Wekasan tersebut. Kalaupun pada hari itu kita menemui cuaca atau kondisi yang ekstrem, bukankah di hari lain juga pernah merasakan demikian? Untuk itu, tetaplah berdoa dan berbuat baik dimanapun, kapanpun, dan pada siapapun

No comments:

Post a Comment