Lontar calon arang menceritakan dengan epic kesaktian salah satu tokoh yang bernama empu bharada di pulau dewata bali, ia mampu menyembuhakan banyak orang, bahkan mampu menghidupkan orang yang telah mati selama mayatnya belum rusak,ia juga mampu mencipatakan gempa bumi meski ujung-ujung kalah teknik dengan saudara tuanya empu kuturan yang memagari pulau bali dengan tsunami, sumber tertua mengenai tokoh ini adalah prasasti wurari (1289 M) yang di keluarkan maharja kertanegara dan bisa kita saksikan sekarang di arca jokodolo surabaya.
Tokoh-tokoh berkekuatan magis dalam sastra kuno ada yang historis ada yang tidak, namun kisah mereka menyiratkan adanya kemampuan adikodrati yang menjungkirbalikan hukum fisika dalam ingatan masyarakat kelasik dan masyarakat masih ingat kemampuan magis juga punya sisi gelap yang dapat di pakai untuk kejahatan, contohnya CALON ARANG penyihir hebat yang menyelimuti pulau jawa dengan wabah mematikan, korban teluhnya bergelimpangan memenuhi kuburan hingga di jalan-jalan meski kesejarahannya di ragukan seperti analisis pada umunnya, sosok calon arang masih di takuti hingga hari ini, calon arang di gambarkan sebagai janda yang menyembah betari durga ratu para siluman dan di anggap cikal bakal ratu pangleakan yang terkenal di bali.
1) sihir ala Kesaktian masa lampau dengan perkembangan IPTEK masa kini sejarah kesaktian dan ilmu magis masyarakat jawa pada jaman dahulu memang sangat melegenda, itu di buktikan oleh catatan daun lontar yang bernama lontar calon arang.
Lontar calon arang menceritakan dengan epic kesaktian salah satu tokoh yang bernama empu bharada di pulau dewata bali, ia mampu menyembuhakan banyak orang, bahkan mampu menghidupkan orang yang telah mati selama mayatnya belum rusak,ia juga mampu mencipatakan gempa bumi meski ujung-ujung kalah teknik dengan saudara tuanya empu kuturan yang memagari pulau bali dengan tsunami, sumber tertua mengenai tokoh ini adalah prasasti wurari (1289 M) yang di keluarkan maharja kertanegara dan bisa kita saksikan sekarang di arca jokodolo surabaya.
Tokoh-tokoh berkekuatan magis dalam sastra kuno ada yang historis ada yang tidak, namun kisah mereka menyiratkan adanya kemampuan adikodrati yang menjungkirbalikan hukum fisika dalam ingatan masyarakat kelasik dan masyarakat masih ingat kemampuan magis juga punya sisi gelap yang dapat di pakai untuk kejahatan, contohnya CALON ARANG penyihir hebat yang menyelimuti pulau jawa dengan wabah mematikan, korban teluhnya bergelimpangan memenuhi kuburan hingga di jalan-jalan meski kesejarahannya di ragukan seperti analisis pada umunnya, sosok calon arang masih di takuti hingga hari ini, calon arang di gambarkan sebagai janda yang menyembah betari durga ratu para siluman dan di anggap cikal bakal ratu pangleakan yang terkenal di bali.
sihir ala austronesia
Menurut sejarawan MC.rickles kaum autronesia di asia tenggara meyakini adanya dunia magis, dunia magis ini di yakiani oleh masyarakat di isi oleh roh penunggu,arwah leluhur dan roh penjaga wilayah, rickles juga membagi dunia magis menjadi dua yaitu roh yang membantu biasanya oleh roh leluhur dan yang mengganggu yang biasanya oleh roh jahat, hal ini nyambung dengan dua kebutuhan dasar manusia pada masa itu.
Kebutuhan pertama
Kebutuhan kesuburan baik hasil bumi maupun dirinya sendiri
Kebutuhan kedua kebutuhan perindungan dari bahaya.
prinsip dari dunia magis di jaman dahulu sebetulnya cukup sederhana meliputi tiga elemen.
Elemen pertama percaya keberadaan dunia magis
Elemen kedua percaya pada manusia yang mampu mengakses alam magis
Elemen ketiga mantra yang menghubungkan elemen pertama dan kedua, mantra berasal dari bahasa sansekerta yang berarti kata suci yang di ucapkan berulang ulang dengan lantunan khusus. Mantra di yakini mampu menarik daya dari alam magis.
No comments:
Post a Comment