jenis-jenis tower crene dan fungsinya

Tower crene atau biasa di sebut TC oleh kebanyakan orang memang menjadi daya tarik tersendiri saat melihat pembangunan gedung-gedung tinggi di daerah perkotaan maupaun kawasan industri TC umumnya berdiri tegak dengan warna yang cerah supaya bila terkena kabut/saat ada lalulintas udara dapat terlihat dengam jelas. Berikut dalah jenis jenis dan fungsi TC dengan berbagai bentuk. 
Tower Crane, Tipe Tower Crane, Pemasangan Tower Crane dan Kapasitasnya. Tower Crane merupakan alat berat yang digunakan untuk mengangkat material secara vertical dan horizontal ke suatu tempat yang tinggi pada ruang gerak yang terbatas. Tipe crane dibagi berdasarkan cara crane tersebut berdiri, yaitu :
Crane yang berdiri bebas (free standing crane).
Crane di atas rel (rail mounted crane). 
Crane yang ditambatkan pada bangunan (tied-in tower crane).
Crane panjat (climbing crane).

Pengertian Jenis-jenis tower crene antara lain:
1) Free standing crane
Crane yang berdiri bebas (free standing crane) berdiri diatas pondasi yang khusus dipersiapkan untuk alat tersebut. Jika crane harus mencapai ketinggian yang besar maka kadang-kadang digunakan pondasi dalam seperti tiang pancang.
Tiang utama (mast) diletakkan di atas dasar dengan diberi ballast sebagai penye imbang (counterweight). Syarat dari pondasi tersebut harus mampu menahan momen, berat crane dan berat material yang diangkat.
2) Tipe jib atau lengan pada tower crane ada dua yaitu saddle jib dan luffing jib. Saddle jib adalah lengan yang mendatar dengan sudut 90º terhadap mast atau tiang tower crane. Jib jenis ini dapat bergerak 360º. Sedangkan luffing jib mempunyai kelebihan dibandingkan dengan saddle jib karena sudut antara tiang dengan jib dapat diatur lebih dari 90º.
Dengan kelebihan ini maka hambatan pada saat lengan berputar dapat dihindari. Dengan demikian pergerakan tower dengan luffing jib lebih bebas dibandingkan dengan alat yang menggunakan saddle jib.
3) Rail Mounted Crane
Penggunaan rel pada crane jenis ini mempermudah alat untuk bergerak sepanjang rel tersebut. Tetapi agar tetap seimbang gerakan crane tak dapat terlalu cepat. Kelemahan crane tipe ini adalah harga rel yang cukup mahal, rel harus di letakkan pada permukaan datar sehingga tiang tidak menjadi miring.
Crane jenis ini digerakkan dengan menggunakan motor penggerak. Jika kemiringan tiang melebihi 1/200 maka motor penggerak tidak mampu menggerakkan crane. Selain itu juga perlu diperhatikan desain rel pada tikungan karena tikungan yang terlalu tajam akan mempersulit motor penggerak untuk menggerak kana alat.
Ketinggian maksimum rail mounted crane adalah 20 m dengan berat beban yang diangkat tidak melebihi 4 ton. Batasan ini perlu diperhatikan untuk menghindari jungkir, mengingat seluruh badan crane bergerak pada saat pengangkatan material. Walaupun kapasitas angkut dan ketinggian yang terbatas namun keuntungan dari rail mounted crane adalah jangkauan yang lebih besar sesuai dengan panjang rel yang tersedia.
4) Tied–in tower Crane.
Crane mampu berdiri bebas pada ketinggian kurang dari 100 meter. Jika diperlukan crane dengan ketinggian lebih dari 100 m, maka crane hrus ditambatkan atau dijangkar ke struktur bangunan. Fungsi dari penjangkaran ini ialah untuk menahan gaya horizontal. Dengan demikian crane tipe tied in tower crane dapat mencapai ketinggian sampai 200 meter.

No comments:

Post a Comment